Transduser menjadi salah satu komponen kelistrikan yang umum digunakan. Ini merupakan sejenis perangkat yang bisa dipakai untuk mengubah energi input menjadi energi output. Pada mulanya istilah ini hanya merujuk kepada perangkat yang mampu mengubah rangsangan mekanis menjadi keluaran.
Tentunya hal ini berkaitan dengan dunia kelistrikan. Akan tetapi, kemudian diperluas lagi hingga mencakup perangkat yang mampu merasakan seluruh bentuk rangsangan lainnya. Contohnya, radiasi, panas, getaran, regangan, percepatan, tekanan dan sebagainya.
Tidak heran jika komponen kelistrikan ini sangat dibutuhkan untuk berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan dunia kelistrikan maupu elektronika lainnya. Ada baiknya jika Anda mengetahui detail seperti apa komponen kelistrikan ini.
Mengenal Apa Itu Transduser
Ada begitu banyak komponen kelistrikan yang perlu dipahami. Apalagi jika Anda bekerja di bidang terkait. Salah satu komponen maupun perangkat elektronika yang kerap digunakan ialah transduser. Ini merupakan sejenis perangkat yang dapat digunakan untuk mengubah energi input menjadi output.
Jika pada awalnya perangkat ini cenderung mengacu pada proses pengubahan rangsangan mekanis menjadi keluaran listrik, akan tetapi kemudian pemrosesannya lebih luas lagi. Jadi, cakupannya meliputi radiasi, panas, regangan, suara, tekanan, getaran, percepatan dan sebagainya.
Di samping itu, perangkat ini juga dapat didefinisikan sebagai suatu seperangkat alat yang bisa digunakan untuk mengubah bentuk energi menjadi bentuk lainnya sesuai dengan kemampuan dari transdusernya.
Penting diketahui bahwa transduser adalah perangkat yang berbeda dengan sensor. Apabila bagian sensor digunakan untuk melakukan pendeteksian tertentu, maka perangkat tersebut justru dipakai untuk mengubah energi menjadi bentuk lainnya.
Sebagai informasi tambahan, Anda harus tahu bahwa perangkat ini terdiri dari dua jenis yaitu perangkat input dan perangkat output. Sesuai dengan penamaannya, tentu kegunaan dari masing-masing perangkat tersebut pun berbeda-beda.
Macam-Macam Transduser
Perangkat yang berhubungan dengan kelistrikan memang ada banyak macamnya. Sebagai contoh yang cukup sering digunakan dalam instalasi kelistrikan maupun proses elektronika lainnya adalah sensor dan transduser. Namun, penting diketahui bahwa sebetulnya keduanya berbeda.
Seperti halnya peralatan maupun komponen kelistrikan lainnya, perangkat pengubah energi ini terdiri atas dua macam. Jadi, sebelum menggunakannya pastikan Anda mengetahui macam-macamnya terlebih dahulu.
1. Input
Jenis perangkat ini dapat dijelaskan sebagai suatu perangkat yang memiliki kegunaan untuk melakukan pengubahan energi dari energi yang bersifat fisik menjadi sinyal maupun resistansi (tegangan listrik). Adapun yang dimaksud dengan energi fisik tersebut bisa berupa suhu, cahaya serta gelombang suara.
Bahkan tekanan juga termasuk ke dalam energi fisik. Sebagai contoh adalah mic. Mic bisa melakukan pengubahan energi suara ke dalam bentuk gelombang menjadi sinyal listrik dan disalurkan via kabel. Sekilas, perangkat ini memiliki kesamaan dengan sensor.
2. Output
Jenis perangkat output merupakan jenis perangkat yang mempunyai kemampuan dalam melakukan pengubahan sinyal listrik menjadi berbagai macam bentuk energi fisik. Khususnya untuk perangkat output seperti ini memiliki contoh loudspeaker.
Benda yang juga disebut sebagai speaker ini dapat melakukan pengubahan sinyal listrik menjadi energi suara yang bisa didengarkan oleh manusia. Biasanya jenis perangkat keluaran ini juga kerap disebut sebagai actuator.
Komponen-Komponen dalam Transduser
Setelah mengetahui apa fungsi transducer sesuai dengan jenis-jenisnya, maka sebaiknya Anda juga mencari tahu tentang apa saja komponen yang terdapat dalam perangkat pengubah energi tersebut. Berikut merupakan beberapa komponen yang dimaksud.
1. Komponen Input
Pada jenis perangkat komponen transducer input terdapat bebera komponen yang pasti ada dan tentunya harus segera dipahami. Beberapa komponen yang dimaksud dimulai dari thermistor, LDR, mic, variable resistor dan sebagainya.
- Thermistor merupakan semacam komponen yang berguna untuk mengubah energi panas maupun dingin menjadi suatu sinyal listrik dalam bentuk hambatan maupun resistansi.
- LDR atau light dependent resistor merupakan suatu komponen yang bermanfaat untuk melakukan pengubahan energi cahaya menjadi suatu sinyal listrik dalam bentuk hambatan maupun resistansi.
- Mic atau mikropon menjadi komponen yang berguna untuk mengubah energi suara menjadi sinyal listrik.
- Sementara itu, variabel resistor adalah suatu komponen yang berguna untuk melakukan pengubahan energi potensial menjadi suatu sinyal listrik.
2. Komponen Input
Selain komponen input, rupanya juga ada yang disebut sebagai komponen output. Komponen ini terdapat pada perangkat pengubah energi output. Beberapa komponen yang dimaksud antara lain ialah sebagai berikut.
- Motor yaitu semacam komponen yang berguna untuk melakukan pengubahan energi listrik menjadi energi gerak.
- Heater menjadi komponen yang berfungsi guna mengubah energi listrik menjadi suatu energi panas. Heater tentunya kerap digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dalam berbagai macam kegiatan.
- Lampu atau LED merupakan sejenis komponen yang dapat digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. Penggunaan LED tentu sudah sangat tidak asing dalam kehidupan sehari-hari.
- Loudspeaker merupakan komponen output yang berguna untuk mengubah sinyal listrik menjadi suatu energi suara. Loudspeaker umum dipakai untuk kebutuhan pengeras suara tertentu.
Macam-Macam Contoh Penerapan Transduser
Perangkat kelistrikan ini rupanya kerap digunakan untuk berbagai macam kebutuhan yang erat kaitannya dengan aktivitas sehari-hari. Nah, agar lebih memahami seperti apa contoh penerapan transducer, sebaiknya silahkan simak informasi berikut.
1. Aktuator
Salah satu contoh penerapan transducer paling umum adalah aktuator. Ini merupakan semacam alat keluaran elektromekanis. Nantinya alat ini akan digunakan untuk mengubah suatu input elektrik menjadi gerakan mekanis.
Tentunya aktuator cukup berbeda dnegan alat transducer sejenis lainnya. Aktuator memiliki kemampuan kendali yang bagus. Nantinya, gerakan yang dihasilkan oleh aktuator bisa dikendalikan sesuai dengan input seperti apa yang diberikan.
2. Pressure Transducer
Selain aktuator, rupanya juga ada alat yang sudah menerapkan transducer yakni pressure transducer. Alat seperti ini begitu banyak digunakan pada sektor industri secara umum. Fungsinya tidak lain adalah untuk melakukan monitor aliran maupun tekanan fluida.
Selain bisa melakukan sistem monitoring tersebut, rupanya pressure transducer juga mempunyai fungsi yang lain. Fungsi lainnya yakni melakukan kontrol terhadap tinggi air pada suatu tangki penyimpanan, melakukan identifikasi kebocoran dari gas pipa dan lain sebagainya.
3. Foto Transistor
Kemudian, juga ada yang disebut sebagai foto transistor. Ini merupakan sejenis benda padat yang menjadi pendeteksi cahaya dengan gain internal. Hal ini kemudian yang mampu membuat foto transistor mempunyai nilai sensitivitas tinggi ketimbang fotodioda.
Bahkan keduanya memiliki ukuran yang sama. Foto transistor bisa menghasilkan suatu sinyal analog maupun digital. Komponen ini termasuk ke dalam jenis transducer dengan kemampuan interaksi yang bagus terhadap energi cahaya. Tentu bagi para pekerja industri tidak asing dengan foto resistor.
Transduser merupakan salah satu komponen kelistrikan maupun elektronika yang umum digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan alat ini juga kerap dipakai untuk mencukupi kebutuhan tertentu dalam bidang industri. Jenis transducer sendiri ada dua macam yakni input dan output.
Masing-masing perangkat tersebut rupanya juga memiliki fungsi yang beragam. Setidaknya ada beberapa macam komponen yang termasuk ke dalam transducer seperti mic, loudspeaker, LED, variable resistor dan masih banyak lagi yang lainnya.