Suatu jalan raya yang mempunyai banyak jalur lalu-lintas itu tergantung pada kecepatan kendaraan-kendaraan masih harus dibagi lagi dalam beberapa jalur lalu-lintas, yaitu jalur-jalur lalu-lintas lambat dan jalur-jalur lalu-lintas cepat.
Jalur-jalur lalu-lintas cepat itu dibagi lagi menurut kecepatan kendaraan- kendaraan yang melaluinya dalam beberapa golongan yaitu:
1. Jalur lalu-lintas untuk. 40 km/jam.
2. Jalur lalu-lintas untuk 50 km/jam.
3. Jalur lalu-lintas untuk 60 krn/jam ke atas.
Oleh karena itu, pada perencanaan pembuatan suatu jalan harus dapat menjangkau perkembangan lalu-lintas untuk sesuatu waktu yang tertentu dikemudian hari tanpa ada perbaikan yang berarti, misalnya dapat mencapai umur rencana 15-20 tahun yang mendatang.
Umur rencana jalan adalah jangka waktu sejak jalan itu dibuka hingga saat diperlukan perbaikan berat atau telah dianggap perlu untuk memberi lapisan pengerasan baru. Ramainya lalu-lintas kendaraan yang melewati sesuatu jalan itu dapat diteliti dengan menghitung jumlah (volume) kendaraan yang lewat sesuai dengan masing-masing jenis kendaraan.
Pekerjaan penelitian ini dilakukan tiap-tiap hari selama 24 jam terus-menerus selama jangka waktu yang tertentu misalnya sdanra 2 minggu berturut-turut. Angka-angka yang menunjukkan hasil penelitian (pencatatan) jumlah kendaraan yang lewat itu disebut “Lalu-lintas Harian Rata-rata” disingkat L.H.R..
(Source : Sindonews.com)
Karena beraneka ragam jenis-jenisnya kendaraan maka diadakan suatu angka perbandingan antara jenis-jenis kendaraan itu. Untuk mobil penumpang/sepeda-motor disebut “Satuan Mobil Penumpang” disingkat S.M.P. yang besar angka perbandingannya ditetapkan sama dengan satu. Besar angka-angka perbandingan untuk kendaraan jenis lainnya dapat dibaca pada Tabel 2.1.
Bila suatu jalan terdapat berbagai jenis kcndaraan dengan jurnlah yang berbeda, maka dengan angka perbandingan pada Tabel 2.1 dibuat daftar yang akan menghasilkan angka “S.M.P.”-nya.
Setelah didapat angka “S.M.P.”-nya kita menentukan kelas jalan dengan membaca Tabel 2.2. Sebagai contoh perhatikan daflar yang menghasilkan jumlah “S.M.P.” suatu jalan sebesar 10.500 S.M.P. yang dapat
Geometrik
Komposisi dan arus pemisah arah
Pengaturan lalu lintas
Aktivitas samping jalan / hambatan samping
1. Geometrik
Karakteristik geometrik untuk jalan berbagai tipe akan mempunyai kinerja berbeda pada pembebanan lalu lintas tertentu misalnya jalan terbagi dan jalan tidak terbagi, sedangkan untuk lebar jalur lalu lintas, kecepatan arus bebas dan kapasitas meningkat dengan pertambahan lebar jalur lalu lintas.
Karakteristik geometrik tipe jalan yang digunakan untuk masing-masing tipe jalan menggunakan analisa operasional, perencanaan dan perancangan jalan perkotaan. Untuk setiap tipe jalan ditentukan prosedur perhitungan yang dapat digunakan pada kondisi :
– Alinyemen datar atau hampir datar
– Alinyemen horizontal lurus atau hampir lurus
Pada sigmen jalan yang tidak dipengaruhi antrian akibat hambatan samping atau arus iringan kendaraan yang tinggi dari samping.
2. Tipe Jalan
Tipe jalan akan mempunyai kinerja berbeda pada pembebanan lalu lintas tertentu, misalnya jalan terbagi dan tak terbagi, jalan satu arah.
3. Lebar Jalur Lalu Lintas
Kecepatan arus bebas dan kapasitas meningkat dengan pertambahan lebar jalur lalu lintas.
4. Kereb
Kereb sebagai batas antara jalur lalu lintas dan trotoar berpengaruh terhadap dampak hambatan samping pada kapasitas dan kecepatan kapasitas jalan dengan kereb lebih kecil dari jalan dengan bahu.Selanjutnya kapasitas berkurang jika terdapat penghalang tetap dekat tepi jalur lalu lintas, tergantung apakah jalan mempunyai kereb atau bahu.
Komposisi Arus dan Pemisah Arah
– Pemisah arah lalu lintas
Kapasitas jalan dua arah paling tinggi pada pemisah arah 50-50, yaitu bilamana arus pada kedua arah adalah sama pada peride waktu dianalisa.
– Komposisi lalu lintas
Komposisi lalu lintas mempengaruhi hubungan kecepatan arus, jika arus dan kapasitas dinyatakan dalam kendaraan per jam yaitu tergantung pada rasio sepeda motor per kendaraan berat dalam arus lalu lintas. Jika arus dan kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp/jam) tidak dipengaruhi oleh komposisi lalu lintas.
Pengaturan lalu lintas
Melalui diterapkannya pemberlakuan batas kecepatan didaerah perkotaan di Indonesia yaitu dengan pembatasan akses dari lahan samping jalan dan sebagainya
Perilaku pengemudi dan populasi kendaraan.
Keaneka ragaman perilaku dari pengemudi dan pengguna jalan yang ada di Indonesia khususnya didaerah perkotaan dimasukan dalam prosedur perhitungan secara tidak langsung melalui ukuran kita.
Median Jalan
Median jalan merupakan salah satu fasilitas penunjang jalan yang turut berpengaruh terhadap karakteristik arus lalu lintas. Penempatan median ini biasanya berfungsi untuk memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah. Fungsi median jika digunakan sebagai pemisah arah lalu lintas antara lain;
Untuk menyediakan jarak yang diperlukan untuk membatasi atau mengurangi terhadap lampu besar pada kendaraan yang berlawanan arah terutama saat malam hari
Untuk menyediakan daerah netral yang cukup lebar, dimana pengemudi dapat mengontrol kendaraan pada saat darurat
Untuk menambah kelegaan, kenyamanan dan keindahan bagi pengguna jalan
Untuk menydiakan ruang yang diperlukan untuk kanalisasi pertemuan-pertemuan pada jalan
Dengan lebar jalan yang cukup, median jalan memberikan pengamanan bagi pengguna jalan pada saat belok atau balik arah
Sebagai sarana pengamanan bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan.
4 komentar