ILMUTEKNIK.id – Negara kita Indonesia bisa dibilang memiliki curah hujan yang tinggi, apalagi di bulan Oktober ini dibarengi dengan La Nina. Iklin tropis juga membuat dinding memerlukan perawatan khusus. Masalah yang sering kita hadapi yaitu rembes dan lembap pada tembok rumah. Rembesan dan lembapnya dinding karena adanya retakan halus sehingga air masuk melalui celah-celah tersebut.
Dampak dari lembapnya dinding ini yaitu timbulnya jamur yang akan menggangu kenyamanan kamu. Jamur ini akan merusak keindahan rumah dan menimbulkan aroma yang tidak sedap.
Baca juga >> Panduan Memilih Rumah Kunci Pintu
Faktor-faktor yang membuat dinding rembes dan lembap
- Adanya rembesan dari bawah dinding
Rembesan ini bisa diakibatkan oleh adanya kesalahan pengerjaan pondasi atau adanya kebocoran saluran air. Ada juga dalam beberapa kasus rembesan ini karena adanya sumber mata air dibawah dinding tersebut. - Adanya kebocoran pada talang air atau atap rumah
Kebanyakan masalah ini akan terlihat saat musim penghujan datang. - Pengacian yang belum kering
Dikutip dari 99.co setidaknya memerlukan waktu 5 hari – 7 hari agar acian dinding kering maksimal. Oleh karena itu jangan terburu-buru melakukan pengecatan jika acian belum kering. - Dikelilingi oleh area yang berair
Area berair ini bisa berupa kamar mandi, kolam renang maupun kolam ikan. Jika dibiarkan maka dinding akan mengalami retak rambut.
Saya mau nanya :
Cara yang efektif dan hemat waktu untuk pembuatan pembuangan air hujan yg permanen tanpa harus setiap beberapa harus merapikan dan pasang baru karet merah talang ? Minimum free maintenance utk waktu 10 sd 20th
Atap rumah tua model kerucut.