Salah satu jenis komponen listrik yang memiliki fungsi sangat penting adalah resistor. Komponen ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis yakni resistor permanen dan resistor variabel (resistor tidak permanen). Umumnya, komponen listrik ini dapat digunakan untuk mengendalikan ukuran tahanan.
Namun, selain itu komponen listrik ini juga memiliki beberapa fungsi lainnya yang tidak kalah penting. Ada beberapa jenis faktor yang dapat membuat nilai resistansi pada resistor tidak permanen menjadi berubah, yaitu faktor campur tangan manusia, perubahan suhu, dan perubahan intensitas cahaya.
Hal-hal seperti ini memang harus dipahami oleh semua orang, terutama bagi mereka yang bekerja di bidang listrik. Perbedaan kedua jenis resistor ini tak hanya terlihat pada nilai resistansinya saja, tapi juga pada simbolnya. Dalam hal ini, kami akan membahas arti resistor tidak permanen lebih dulu.
Pengertian Resistor Variabel (Tidak Permanen)
Sesuai dengan namanya, resistor tidak permanen (variabel) adalah jenis resistor dengan nilai resistansi yang dapat berubah-ubah dan bersifat tidak tetap. Sebelumnya kami sudah menyebutkan bahwa faktor aktivitas manusia, perubahan suhu, dan perubahan intensitas cahaya bisa menjadi penyebabnya.
Dengan nilai resistansinya yang tidak tetap seperti ini, membuat orang-orang bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan masing-masing. Fitur ini tidak akan ada di resistor permanen, karena mekanisme perubahan nilai resistansi ini hanya ada pada resistor tidak permanen saja.
Oleh karena itu, ada banyak orang yang beranggapan bahwa jenis resistor ini lebih cocok untuk komponen yang membutuhkan sifat tegangan tidak tetap. Sebab, perubahan nilai resistansi ini dapat mengikuti pergerakan tegangan yang ada pada komponen tersebut.
Sama halnya seperti komponen resistor yang dapat dibagi menjadi 2 kategori berbeda, resistor tidak permanen juga dibedakan menjadi 3 jenis dengan fungsi yang sama penting. Sebelum membahasnya, mari kita membahas tentang perbedaannya dengan resistor permanen lebih dulu.
Perbedaan Resistor Tetap dan Resistor Variabel
Resistor permanen juga sering disebut dengan nama resistor tetap, karena nilai resistansi yang berlaku di dalamnya bersifat tetap dan tidak bisa diubah. Hanya dengan melihat dari namanya saja mungkin Anda sudah tahu perbedaan di antara kedua jenis resistor ini.
Namun, di sini kami akan menjelaskan secara lebih lengkap tentang perbedaan antara resistor tetap dan resistor tidak tetap, yaitu:
1. Dari Segi Simbolnya
Resistor tetap dan variabel tidak memiliki simbol yang sama, sehingga kedua jenis resistor ini sangat mudah untuk dibedakan. Jika resistor tetap digambarkan dengan bentuk gerigi yang stabil, sedangkan resistor variabel digambarkan dengan bentuk gerigi yang dilengkapi tanda panah diagonal.
Tanda panah diagonal pada simbol resistor tidak permanen ini melambangkan posisi penggeser yang dapat mengubah nilai resistansi dari komponen tersebut. Maka dari itu, tidak mengherankan jika simbol dari kedua jenis resistor ini tidak sama.
2. Dari Segi Nilai Resistansinya
Perbedaan yang paling terlihat jelas dari kedua jenis resistor ini tentu bisa dilihat dari segi nilai resistansinya. Resistor tetap memiliki nilai hambatan atau resistansi yang tetap, sedangkan resistor tidak permanen memiliki nilai resistansi yang dapat diubah sewaktu-waktu.
Hal ini terjadi karena nilai resistansi pada resistor tetap akan berperan sebagai identitas yang tidak bisa diubah, sehingga nilai resistansi ini dituliskan pada bagian badannya. Namun, karena ukuran resistansi tetap cenderung kecil, hal ini membuat nilai resistansinya digambarkan dengan gelang berwarna-warni.
Sementara untuk resistor tidak permanen tentu akan memiliki nilai resistansi yang tidak tetap atau bisa diubah sewaktu-waktu. Hal ini terjadi karena resistor tidak permanen memiliki rentang resistansi listrik di angka terendah dan tertinggi yang bisa dicapai oleh para penggunanya.
Fungsi Resistor Variabel
Orang-orang lebih mengenal komponen listrik ini sebagai alat yang bisa digunakan untuk menghambat aliran listrik tertentu. Namun, sebenarnya resistor tidak permanen ini tidak hanya memiliki satu fungsi saja, tapi ada juga beberapa fungsi lainnya, yaitu:
1. Mengatur Arus Listrik agar Sesuai Kebutuhan
Setiap komponen pasti akan membutuhkan arus listrik yang berbeda, sehingga Anda harus mengaturnya dengan tepat. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatur arus listrik sesuai kebutuhan adalah dengan menggunakan resistor tidak permanen.
2. Membagi Tegangan Listrik agar Sesuai Kebutuhan
Untuk komponen yang membutuhkan tegangan lebih kecil, resistor tidak permanen pasti akan sangat dibutuhkan. Sebab, alat ini juga bisa digunakan untuk membagi tegangan listrik pada sebuah komponen, sehingga bisa lebih sesuai dengan kebutuhannya.
3. Membatasi Arus Listrik
Tidak kalah penting dari kedua fungsi sebelumnya, resistor tidak permanen juga bisa digunakan untuk membatasi arus listrik yang melewatinya. Dengan begitu, pengguna alat ini dapat mengatur sendiri hasil nilai resistansi yang bisa dihambat oleh alat tersebut.
Jenis-Jenis Resistor Variabel
Sebelumnya kami sudah mengatakan bahwa jenis resistor ini dapat dibagi menjadi 3 kategori yang berbeda. Ketiga jenis resistor tidak permanen tersebut adalah slide potentiometer, rotary potentiometer, dan trimmer potentiometer. Ketiga komponen ini memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda.
Maka dari itu, orang-orang yang sedang mempelajari tentang komponen listrik ini juga harus mengetahui perbedaan dari ketiga jenis resistor tidak permanen tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai slide potentiometer, rotary potentiometer, dan trimmer potentiometer:
1. Slide Potentiometer (Potensiometer Geser)
Jenis resistor tidak permanen pertama yang akan kami bahas adalah slide potentiometer atau sering juga disebut dengan nama potensiometer geser. Perubahan nilai resistansi pada komponen listrik ini dapat dilakukan dengan menggeser bagian tangkainya.
Bagian tangkai yang ada di atas resistor ini dapat diarahkan ke bawah maupun ke atas. Jadi, para pengguna slide potentiometer bisa lebih mudah untuk mengubah nilai resistansi yang sesuai dengan kebutuhannya. Jika Anda ingin nilai yang tinggi, maka arahkan tuas tersebut ke bagian atas atau kanan.
2. Rotary Potentiometer (Potensiometer Putar)
Berbeda dengan jenis sebelumnya yang nilai resistansinya bisa diubah dengan cara digeser, untuk jenis resistor yang satu ini akan memiliki sistem perubahan nilai resistansi dengan memutar bagian tangkainya. Umumnya, rotary potentiometer sering digunakan pada beberapa komponen elektronika.
Selain itu, kelebihan dari resistor ini adalah penggunanya tidak perlu menggunakan alat berat untuk memutar bagian tangkainya tersebut, karena tuas ini bisa diputar dengan sangat mudah. Jadi, rotary potentiometer cocok untuk beberapa jenis komponen yang memiliki sifat dinamis.
3. Trimmer Potentiometer (Potensiometer Trimmer)
Jenis resistor tidak permanen yang terakhir adalah trimmer potentiometer. Ada banyak orang yang menyebut alat ini dengan nama trimpot. Nilai resistansi pada alat ini dapat diubah dengan memutar bagian porosnya menggunakan obeng kecil yang cocok.
Mengapa cara memutar poros trimmer potentiometer berbeda dengan cara memutar poros pada rotary potentiometer? Karena mekanisme putar yang ada pada resistor ini dirancang dengan lebih rapat dan erat. Maka dari itu, Anda membutuhkan alat bantu yang pas dengan sekrupnya.
Sebelum menggunakan resistor variabel untuk mengatur arus listrik, membagi tegangan listrik, atau membatasi arus listrik, pastikan Anda sudah memahami pengertian dari alat ini. Sebab, masih ada beberapa orang yang belum terlalu paham dengan komponen listrik ini.