Cara Menghitung Kebutuhan Lift – Dalam peraturan bangunan khusunya untuk lift, ketepatan berangkat dan berhentinya lift harus tanpa sentakan yang mengganggu penumpang, sehingga kecepatan dan berat akan menentukan kenikmatan dalam menggunakan lift. Berikut ini adalah standar kecepatan lift yang dianjurkan, berdasarkan jumlah lantai dan peruntukan bangunan.
a. Untuk 4 s.d. 10 lantai, kecepatan 60 – 150 m/menit.
b. Untuk 10 s.d. 15 lantai, kecepatan 180 – 210 m/menit.
c. Untuk 15 s.d. 20 lantai, kecepatan 210 – 240 m/menit.
d. Untuk 20 s.d. 50 lantai, kecepatan 270 – 360 m/menit.
e. Untuk rumah sakit, kecepatan 150 – 210 m/menit.
Baca juga Beberapa Istilah dalam Pencahayaan Alami
Ukuran berat tergantung dari besar dan jumlah penumpang yang dapat di tampung :
- 4 orang berat 320 kg
- 8 orang berat 630 kg
- 13 orang berat 1000 kg dan seterusnya.
Adapun kriteria kualitas pelayanan elevator adalah waktu menunggu (interval, waiting time), daya angkut (Handling capacity) dan waktu perjalanan bolak-balik lift (Round tri time).
Bantu dan support ilmuteknik untuk terus membagikan ilmu-ilmu bermanfaat dengan cara MENGKLIK 1 IKLAN yang menurut kamu menarik.
Waktu Menunggu (Interval, Waiting Time)
Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan negara di mana gedung itu ada. Orang-orang di kota besar lazimnya kurang sabar dibanding dengan orang-orang di kota kecil. Untuk proyek-proyek komersil perkantoran diperhitungkan waktu menunggu sekitar 30 detik.
Waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik dibagi jumlah lift.
Jika jumlah lift total dihitung atas dasar daya angkut pada beban puncak saat-saat sibuk, maka untuk proyek-proyek perkantoran yang beberapa lantainya disewa oleh satu penyewa, jumlah lift totalnya harus ditambah dengan 20-40 %, sebab sebagian lift ini di dalam zone yang disewa satu penyewa teresebut di pakai untuk lalu lintas antar lantai, sehingga waktu menunggu di lantai dasar memanjang menjadi 90 detik atau lebih.
Waktu menunggu juga sangat variabel tergantung jenis gedung, seperti contoh berikut:
- Perkantoran 25 – 45 detik
- Flat 50 – 120 detik
- Hotel 40 – 70 detik
- Asrama 60 – 80 detik
Waktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu pengosongan lift yaitu Kapasitas lift x 1,5 detik/penumpang.
Daya Angkut Lift (Handling Capacity)
Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekwensi pemuatannya. Standar daya angkut lift diukur untuk jangka waktu 5 menit jam-jam sibuk (rush hour).
Baca juga SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KEDALAM BANGUNAN
Daya angkut 1 lift dalam 5 menit adalah :
HC=(5 ×60×m)/w = (5 × 60 × m × N)/T
Dimana :
m = kapasitas lift (orang) dan daya angkut 75 kg/orang.
w = waktu menunggu (waiting time/interval) dalam detik = T/N
Jika 1 zone dilayani 1 lift, maka waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik lift, jadi :
HC = (5 × 60 × m )/T
Waktu Perjalanan Bolak-Balik Lift (Round Trip Time)
Waktu ini hanya dapat dihitung secara pendekatan, sebab perjalanan lift antar lantai pasti tidak akan mencapai kecepatan yang menjadi kemampuan lift itu sendiri dan pada perjalanan lift non stop, kecepatan kemampuannya baru tercapai setelah lift bergerak beberapa lantai dulu, misalnya lift dengan kemampuan bergerak 6 m/detik baru dapat mencapai kecepatan tersebut setelah bergerak 10 lantai.
Dalam praktek, perhitungan elevator dilakukan oleh supplier lift yang menghitung kebutuhan lift berdasarkan data-data dari pabrik pembuatnya. Secara pendekatan, waktu perjalanan bolak-balik lift terdiri dari:
Pintu lift membuka di lantai dasar = 2 detik
- Penumpang memasuki lift dilantai dasar yang memerlukan waktu
1,5 detik/orang x kapasitas kereta m orang perlu waktu = 1,5 m detik. - Pintu lift menutup kembali = 2 detik
- Pintu lift membuka di setiap lantai tingkat = (n – 1) x 2 detik.
- Penumpang meninggalkan lift di setiap lantai dalam 1 zone sebanyak (n – 1) lantai :
(n – 1 ) x m/n – 1 x 1,5 detik = 1,5 detik - Pintu lift menutup kembali kembali disetiap lantai Tingkat :
= (n – 2 ) x 2 detik - Perjalanan bolak-balik dalam 1 zone
= 2 (n – 1 )h/ S - Pintu lift membuka di lantai dasar = 2 detik
Jumlah T = (2 h + 4 s) (n – 1 ) + s (3 m + 4) /s ….. detik
Di mana :
T = Waktu perjalanan bolak-balik lift (Round Trip Time)
h = Tinggi lantai sampai dengan lantai.
s = Kecepatan rata-rata lift.
n = Jumlah lantai dalam 1 zone
m = Kapasitas lift
Beban Puncak Lift
Baca juga KENALI APA ITU SISTEM UTILITAS BANGUNAN
Beban puncak diperhitungkan berdasarkan persentaseempiris terhadap jumlah penghuni gedung, yang diperhitungkan harus terangkat oleh lift-lift dalam 5 menit pertama jam-jam padat (rush hour).
Untuk Indonesia persentase tersebut adalah :
a. Perkantoran 4 % x jumlah penghuni gedung.
b. Apartemen/flat 3 % x jumlah penghuni gedung.
c. Hotel 5 % x jumlah penghuni gedung.
Liat contoh perhitungannya disini
Semoga artikel tentang Cara Menghitung Kebutuhan Lift dalam Suatu Area ini bermanfaat dan jangan lupa ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya.