ILMUTEKNIK.ID – Siapa sih yang tidak pernah mendengar kata stainless steel. Yups stainless steel merupakan salah satu material yang banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti sendok, wajan, panci, rak, dll.
Keunggulan utama material ini yaitu sifatnya yang tahan karat, sehingga aman untuk makanan (food grade), tahan lama, dan mudah dibersihkan.
Stainless steel terbuat dari bahan utama berupa besi, dengan campuran nikel, molibden, silikon, kromium, dan magan.
Ini dia yang tak banyak orang tahu, sifat tahan karat yang dimiliki oleh stainless steel ternyata berasal dari lapisan pelindung yang terbuat dari campuran kromium dan nikel. Kromium berfungsi untuk membantu mengikat oksigen ke permukaan sehingga melindungi besi dari oksidasi yang menyebabkan karat. Sementara nikel berfungsi untuk meningkatkan ketahanan terhadap proses oksidasi.
Baca juga Jenis-Jenis Heat Treatment atau Perlakuan Panas pada Logam
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kandungan nikel dalam stainless steel maka semakin kebal juga terhadap korosi.
Sifat-sifat fisik stainless steel
- Memiliki ketahanan terhadap korosi dan oksidasi
- Merupakan bahan konduktor panas dan listrik yang kurang baik
- Bisa ditarik dengan magnet, karena masih memiliki kandugan besi didalamnya.
- Meskipun terbuat dari bahan baja yang kuat dan keras, namun masih mudah dibentuk, dipotong, ditekuk, diroll, dll.
- Memiliki tampilan yang menarik meskipun tanpa finishing, karena adanya lapisan kromium.
Jenis- jenis Stainless Steel
Ada 5 jenis stainless steel, yaitu martensitik, feritik, austentik, duplex, dan percipitation hardening.
A. Austenitik
Merupakan jenis SS yang paling banyak digunakan, SS ini biasa disebut seri 300. Komposisi material yang dimiliki adalah 18% kromium, 8% nikel, mangan, nitrogen dan yang utama yaitu baja. Tipe ini paling kuat menahan korosi, tahan asam, tahan suhu tinggi dan rendah, serta mudah dibentuk.
Tipe stainless steel austenitik yaitu:
- Tipe 301, 301L, 301LN, pengaplikasiannya untuk penutup velg roda kendaraan, dan tuas rem,
- Tipe 302 HQ, digunakan untuk membuat sekrup, paku, baut, dll.
- Tipe 303, 303Se, untuk mur, baut, bushing, dan komponen listrik.
- Tipe 304, 304L, 304H digunakan untuk perabotan rumah rangga dan dapur
- Tipe 310, 310S, 310H, untuk peralatan memasak karena daya hantar panasnya tinggi
- Tipe 316, 316L, 316H digunakan untuk membuat peralatan lab, peralatan pengolah makanan dan sebagai penghantar panas yang baik.
- Tipe 312 digunakan sebagai pipa pembakaran dan las spiral.
- Tipe 235MA untuk sabuk conveyor dan elemen pemanas listrik.
- Tipe 904L, digunakan sebagai wadah pengolahan sulfat, fosfat dab asam asetat.
B. Martensitik
Jenis stainless steel martensitik memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi dari jenis SS yang lain yaitu antara 0.1% – 0.2%, krom 18%, 2% nikel dan bahan lain seperti nolek dan molibdenum. Stainless steel martensitik disebut juga tipe seri 400, dan dapat menjadi lebih kuat dari SS austenitik jika di tempered.
- Tipe 410 untuk sekrup, baut, bushing dan katup pompa.
- Tipe 416 untuk katup, baut, dan roda gigi
- Tipe 420 untuk pisau bedah
- Tipe 431 untuk poros dan perangkat keras angakatan laut.
- Tipe 440 untuk bearing, pisau, peralatan bedah dan pahat.
C. Feritik
Baca juga Logam-Logam Besi Yang Sering Digunakan Dalam Teknik Mesin
Stainless steel feritik terbuat dari 10,5 % karbon, 29% kromium, molibdenum, aluminium, titanium dan sedikit nikel. Daya tahan korosinya dibawah austenitic, tapi lebih baik dari martensitic. Penggunaanya lebih sering untuk sistem pembuangan, kelemahan SS feritik yaitu saat terkena panas tinggi (pengelasan) lapisan kromium akan memudar dan menimbulkan korosi.
SS tipe ini lebih kuat secara fisik sehingga cocok digunakan untuk material konstruksi, harganya pun juga lebih murah daripada stainless steel austenitik.
- Tipe CR12 untuk peralatan dan pengolahan pertambangan serta mineral
- Tipe 409 untuk saluran pembuangan otomotif
- Tipe 430 untuk lapisan mesin pencuci piring, panel cabinet kulkas dan cincin kompor.
D. Duplex Stainless Steel
Tipe ini dibuat dari pencampuran baja austenitik dan feritik, yang menghasilkan baja dengan kromium lebih tinggi dan nikel yang lebih rendah. Hasil akhirnya yaitu baja stainless stell yanh lebih tahan korosi, dapat ditarik magnet, dan mudah dibentuk.
Tipe yang ada di pasaran adalah:
- Tipe 2010 digunakan untuk pengolahan bahan kimia, karena memerlukan kekuatan dan ketahanan korosi yang tinggi.
- Tipe 2206 digunakan untuk pengolahan kimia, penyimpanan dan eksplorasi minyak dan gas.
- Tipe 2507 digunakan untuk pendendalian pencemaran gas buang.
E. Preciptitation Hardening Steel
Stainless steel jenis ini, adalah jenis baja yang kuat dan keras akibat pembentukan suatu presipitat (endapan) di dalam struktur mikro logam. Salah satu keuntungannya, mudah dibentuk setelah dipanaskan dengan suhu cukup tinggi. Lebih kuat dari baja austenitic, sama – sama tahan korosi dan lebih tangguh. Penggunaannya untuk pembuatan pesawat.
Baca juga Alat Simulasi Pelapisan Logam dengan Metode Elektroplating
Tipe 630 digunakan untuk pembuatan gear, baut dan komponen katup, serta komponen-komponen mesin lainnya yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan korosi yang tinggi.
Semoga artikel tentang Jenis-Jenis Stainless Steel dan Contoh Penggunaannya ini bermanfaat dan jangan lupa ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya.
3 komentar