Pernahkah Anda mendengar tentang alat ukur multimeter? Alat ukur ini juga sering disebut dengan nama multitester dan bisa dipakai untuk mengukur besaran resistansi, tegangan listrik, serta arus listrik. Tak banyak orang yang tahu apa saja jenis multimeter dan fungsinya yang cukup beragam.
Meski di paragraf sebelumnya kami sempat menyebutkan secara singkat fungsi utama dari alat ukur ini, tapi sebenarnya multimeter masih memiliki beragam jenis fungsi lainnya yang tidak kalah penting. Hal ini juga pernah disebutkan dalam Buku Ajar Listrik dan Elektronika Dasar Teknik Pertanian.
Alat ukur multimeter tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, tapi dapat dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda, yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Tidak hanya memiliki perbedaan dari segi bentuknya saja, tapi kedua jenis multimeter ini memiliki beberapa perbedaan lainnya.
Jenis-Jenis Multimeter dan Fungsinya
Hanya dengan melihat dari bentuk dan tampilannya saja, mungkin orang-orang sudah bisa melihat perbedaan dari kedua jenis alat ukur multimeter ini. Namun, jika dilihat secara lebih jelas lagi maka kedua alat ukur multimeter ini memiliki perbedaan dari segi lainnya.
Umumnya, orang-orang akan mencari tahu perbedaannya terlebih dahulu sebelum membeli dan menggunakan alat ukur ini. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah untuk menyesuaikan kebutuhannya dengan alat ukur yang dibutuhkan. Berikut penjelasan terkait jenis-jenis multimeter:
1. Multimeter Analog
Jenis multimeter dan fungsinya pertama yang akan kami bahas adalah multimeter analog. Jenis multimeter yang satu ini akan menggunakan jarum penunjuk yang bergerak saat melakukan pengukuran. Maka dari itu, multimeter analog akan menggunakan prinsip magnetoelektrik.
Prinsip magnetoelektrik itu sendiri adalah arus listrik yang menghasilkan medan magnet dan dapat memengaruhi pergerakan jarum penunjuk di dalamnya. Umumnya, jenis multimeter ini memiliki karakteristik yang lebih sensitif ketika dipakai untuk menangkap perubahan nilai.
Hal seperti ini akan semakin mudah untuk terjadi ketika perubahan sinyal berlangsung secara cepat. Jadi, multimeter analog dapat memberikan gambaran visual yang lebih mudah dipahami oleh sebagian besar orang. Kendati demikian, kekurangan dari multimeter ini adalah akurasinya cenderung rendah.
2. Multimeter Digital
Jenis multimeter yang kedua adalah multimeter digital yang memiliki fungsi tidak jauh berbeda dengan jenis multimeter sebelumnya. Namun, ada perbedaan di antara multimeter digital dan multimeter analog, yaitu tingkat akurasi multimeter ini cenderung jauh lebih tinggi dan fungsinya pun lebih banyak.
Hal ini terjadi karena tambahan satuan pada multimeter digital dikatakan lebih teliti dan opsi pengukurannya pun lebih banyak dibanding multimeter analog. Maka dari itu, satuan alat ukur ini tidak hanya sebatas ampere, volt, dan ohm saja.
Selain itu, ada alasan yang membuat alat ukur ini memiliki hasil ukuran yang lebih cermat, yaitu karena multimeter digital menggunakan display 4 digit yang mudah dibaca dan dipahami oleh semua orang. Umumnya, multimeter digital akan dipakai saat proses pengukuran yang membutuhkan ketelitian tinggi.
Fungsi Multimeter
Setelah membahas tentang jenis jenis multimeter yang berbeda, sekarang kami akan membahas tentang fungsinya satu per satu. Sebenarnya fungsi dari kedua jenis multimeter ini tidak jauh berbeda, karena multimeter harus memiliki 3 fungsi utama, yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan, dan resistansi.
Namun, selain ketiga fungsi utama tersebut sebenarnya alat ukur ini masih memiliki beberapa fungsi lainnya yang harus diketahui juga. Maka dari itu, simak dengan baik penjelasannya berikut ini:
1. Sebagai Alat Ukur Arus Listrik
Fungsi paling utama dari alat ukur multimeter adalah untuk mengukur arus listrik pada suatu peralatan tertentu. Umumnya, multimeter akan dilengkapi dengan 2 jenis ampere meter yang di antaranya adalah ampere meter AC dan ampere meter DC.
Pada bagian jenis multimeter dan fungsinya sebelumnya kami belum menyebutkan bahwa fungsi ampere meter pada multimeter analog dan digital ini akan menggunakan saklar selektor, untuk membatasi ukuran maksimumnya.
Jadi, arus yang akan diukur dengan menggunakan alat ini harus diprediksi terlebih dahulu di bawah batas ukur multimeter tersebut. Dengan begitu, kemungkinan terjadinya kerusakan multimeter akan semakin rendah.
2. Sebagai Alat Ukur Tegangan Listrik
Tidak hanya bisa digunakan untuk mengukur arus listrik pada suatu alat tertentu saja, tapi multimeter juga bisa dipakai untuk mengukur dan mengetahui level tegangan listrik. Fungsi ini juga akan menggunakan saklar selektor yang ada pada multimeter analog maupun digital.
Karena jenis saklar yang dipakai tidak berbeda dengan fungsi sebelumnya, hal ini membuat level tegangan yang akan diukur juga harus diprediksikan terlebih dahulu. Pastikan level tegangan tersebut berada di bawah nilai batas ukur yang dipilih.
3. Sebagai Alat Ukur Resistansi
Tak jarang juga orang-orang memakai alat ukur ini untuk mencari tahu nilai resistansi dari suatu komponen elektronika yang memiliki unsur resistansi di dalamnya. Berbeda dengan sebelumnya, fungsi saklar selektor pada multimeter analog dan digital di sini tidaklah sama.
Jika pada multimeter analog saklar selektor akan berperan sebagai multiplier, untuk saklar selektor pada multimeter digital akan berperan sebagai batas ukur maksimum. Jadi, pastikan Anda menggunakan jenis multimeter yang tepat saat hendak mengukur suatu resistansi.
4. Sebagai Alat Ukur Nilai Kapasitansi
Fungsi selanjutnya dari alat ukur ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitansi dari suatu kapasitor tertentu. Multimeter analog yang telah dilengkapi dengan saklar selektor untuk menghitung nilai tersebut akan berfungsi sebagai multiplier.
Istilah multiplier merujuk pada faktor penggali nilai yang ditunjuk oleh jarum meter di dalamnya. Hal ini berbeda dengan fungsi saklar selektor kapasitansi pada multimeter digital yang lebih berguna sebagai batas ukur maksimum.
5. Sebagai Alat Ukur Frekuensi Sinyal
Tak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya multimeter juga dapat digunakan untuk mencari tahu tingkat frekuensi sinyal atau isyarat lainnya yang ada pada rangkaian elektronika tertentu. Biasanya, kualitas dari multimeter akan ditentukan dari tingkat akurasi dan fungsinya yang bervariasi.
Jadi, tidak semua produk multimeter akan dilengkapi dengan fungsi yang satu ini. Maka dari itu, jika Anda membutuhkan multimeter dengan fungsi seperti ini, maka Anda harus mencarinya dengan seteliti mungkin.
6. Sebagai Alat Ukur Nilai Faktor Penguatan Transistor
Mungkin sampai saat ini orang-orang belum tahu bahwa sebenarnya ada beberapa multimeter yang memiliki fungsi satu ini. Multimeter dengan fungsi Hfe meter ini dapat membantu orang-orang untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor.
Jadi, alat ukur ini dapat dipakai untuk mengukur faktor penguatan transistor, baik yang tipe PNP maupun NPN. Dengan adanya fungsi yang satu ini bisa dipastikan bahwa multimeter sebenarnya tidak hanya memiliki 3 fungsi utama saja, tapi masih ada fungsi-fungsi lainnya yang tidak kalah penting.
Sebelum membeli alat ukur multimeter, orang-orang memang diharuskan untuk memahami jenis-jenis multimeter dan fungsinya terlebih dahulu. Sebab, multimeter analog dan multimeter digital memiliki perbedaan di beberapa segi tertentu.