Masalah pada Proses Perlakuan Panas

Diposting pada

Proses perlakuan panas digunakan untuk merubah sifat material tertentu, pada logam heat treatment sering digunakan dalam pembuatan cetakan, dll. Heat treatment memiliki banyak jenis, begitu juga masalah pada proses heat treatment.

Baca juga Pengertian Kekasaran Permukaan di Bidang Manufaktur

Kali ini ILMUTEKNIK akan membahas secara spesifik mengenai masalah – masalah yang sering timbul saat proses perlakuan panas. Sumber masalahnya yaitu:

  • Kesalahan pada material bahan baku
    • Segregasi karbida dan inklusi
    • Dekarburisasai pada permukaan
  • Kesalahan pada proses perlakuan panas
    • Dekarburisasi
    • Overheating
    • Underheating
    • Distorsi

Masalah proses perlakuan panas yang terjadi yaitu:

  1. Distorsi
  2. Kekerasan terlalu rendah
  3. Retak akibat quenching

1. Distorsi

Distorsi atau kebengkokan terjadi akibat material yang diproses mengalami pendinginan secara cepat ( dicelup dengan cepat ) yang tidak simetris. Oleh karena itu pencelupan benda yang panjang harus dilakukan dalam posisi vertikal.

2. Kekerasan terlalu rendah

Saat proses heat treatment sering kali tingkat kekerasan berada dibawah standar yang kita inginkan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu:

  • Pemilihan material yang salah
  • Dekarburisasi pada permukaan
  • Temperatur pemanasan ke fasa austenit yang kurang tinggi
  • Pendinginan yang tidak merata, khususnya pada baja perkakas jenis W
  • Media pendingin menguap setempat
  • Media pendingin tercemari oleh minyak dan sabun

Baca juga Mengenal Aluminium Powder atau Bubuk Aluminium

3. Retak akibat quenching

Proses pendinginan dengan cara celup cepat dapat menimbulkan retakan, jika:

  • Terdapat pemusatan tegangan akibat radius yang terlalu kecil
  • Laju pendinginan terlampau tinggi
  • Subzero treatment dilakukan terhadap material dengan tegangan sisa tinggi.

Heat treatment proses pengerasan dilakukan dengan mengubah material menjadi berfasa martensit. Transformasi martensit dilakukan dengan cara memanaskan baja hingga daerah austenit, kemudian dilakukan pendinginan cepat (quencing). Sebenarnya proses quencing ini bukanlah proses yang seimbang karena perubahan fasa yang tidak dapat diikuti pada diagram fasa Fe-C. Perubahan fasa hasil pendinginan cepat harus ditelaah dengan diagram TTT ( Temperature Time Transformation ).

Semoga artikel tentang Masalah pada Proses Perlakuan Panas ini bermanfaat dan jangan lupa ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya.

Saat ini bekerja sebagai Engineering staff di PT Bali Nusaintan, Bali. Menguasai skill dasar mechanical dan electrical, serta pengetahuan umum tentang teknik sipil dan bangunan. Memiliki website ilmuteknik.id yang membahas pengetahuan dan tips tentang bangunan, kelistrikan serta pengetahuan umum dibidang teknik. Saat ini telah menjangkau pengunjung sabanyak 1000 visitor/day. Telah 6 tahun terjun dalam dunia blogging, menguasai skill copywriting, SEO, dan SEM. Menyediakan jasa link placement, backlink wikipedia, dan penulisan artikel.

1 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *