Pengujian performa mesin PLTDG dengan Aplikasi WOIS

Diposting pada

1.    Penulis meminta pembuatan surat izin permintaan data ke PT. Indonesia Power Bali dan mengirimkan surat tersebut.

2.    Setelah disetujui oleh PT. Indonesia Power Bali, barulah penulis mulai melakukan survey ke lokasi obyek yang diteliti secara langsung.

3.    Penulis melakukan pengambilan data awal dengan cara observasi secara langsung, studi literatur, dan wawancara kepada bagian-bagian terkait di PT. Indonesia Power Bali sesuai obyek yang diteliti sebagai bahan pembuatan Proposal Proyek Akhir.

4.    Setelah Seminar Ujian Proposal dilaksanakan dan Proposal penulis disetujui, barulah penulis akan melakukan pengambilan data-data utama berupa hasil uji performa sebelum pelaksanaan overhaul 18.000 jam PLTDG, setelah pelaksanaan overhaul, dan laporan pemeliharaan overhaul 18.000 jam.

5.    Saat ketiga data tersebut terkumpul, penulis akan melakukan analisis dengan membandingkan antara data sebelum dan sesudah overhaul, dan mencari pengaruh apa yang terjadi, dan setelahnya penulis akan menganalisis kembali melalui data laporan pemeliharaan overhaul 18.000 jam unit 6 untuk melihat kegiatan pemeliharaan komponen apa saja yang menyebabkan pengaruh tersebut.

Prosedur Pelaksanaan Pengujian Performa mesin WOIS (Wartsila Operator Interface Systrem)

1.    Supervisor senior operasi meakukan kordinasi dengan pihak P2BAPB mengenai pelaksanaan unit yang akan dilaksanakan pengujian.

baca juga >> Pemanfaatan Biogas dari Kotoran Sapi sebagai Sumber Energi Alternatif

2.    Operator melakukan persiapan dan menjalankan pengoperasian unit sesuai dengan Instruksi Kerja pengoperasian unit.

3.    Jika unit pembangkit dalam keadaan operasi, turunkan beban sesuai dengan pembebanan pengujian unit pembangkit

4.    Melakukan pengujian unit dengan pembebanan 25% daya terpasang, 50% daya terpasang, 75% daya terpasang, dan 100%  daya terpasang.

5.    Melakukan pencatatan semua parameter operasi, kWh produksi, penggunaan bahan bakar, dan kWh auxiliary pada setiap kondisi beban tersebut pada form uji performa.

6.    Dalam pengambilan data kWh meter, kWh auxiliary, dan flow meter bahan bakar diambil bersamaan di awal dan di akhir pada setiap kondisi beban tersebut.

Saat ini bekerja sebagai Engineering staff di PT Bali Nusaintan, Bali. Menguasai skill dasar mechanical dan electrical, serta pengetahuan umum tentang teknik sipil dan bangunan. Memiliki website ilmuteknik.id yang membahas pengetahuan dan tips tentang bangunan, kelistrikan serta pengetahuan umum dibidang teknik. Saat ini telah menjangkau pengunjung sabanyak 1000 visitor/day. Telah 6 tahun terjun dalam dunia blogging, menguasai skill copywriting, SEO, dan SEM. Menyediakan jasa link placement, backlink wikipedia, dan penulisan artikel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *