Sistem Pengolahan Limbah Ramah Lingkungan

Diposting pada

1. Sistem Pengolahan Limbah Sanitasi Taman (Sanita)

Sinitasi Taman (Sanita) adalah sistem pengolahan limbah rumah tangga yang ramah lingkungan dari tangki septic atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) lainnya dengan memanfaatkan  tumbuh-tumbuhan untuk mereduksi sisa bahan pencemar.

Tujuan dibuatnya Sanita  adalah mengendalikan limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan serta memperbaiki kualitas air tanah, air permukaan, dan kesuburan tanah melalui alternatif pengolahan sistem ekosan.

Kolam Sanita

Dalam sebuah sistem pengolahan limbah kolam sanita terdiri dari pipa inlet, pipa outlet, kerikil, tanaman air minimal 11 macam dalam satu kolam, dan tentu saja, sumber air limbah rumah tangga. Tanaman-tanaman yang bisa digunakan antara lain, Jaringao, Pontederia Cordata (Bunga Ungu), Lidi Air, Futoy Ruas, Typha Angustifolia (Bunga Coklat), Melati Air, dan Lili Air. Sanita ini mampu memberi beberapa manfaat di antaranya, Mencegah pencemaran air tanah, badan air dan lingkungan, Menciptakan keasrian lingkungan permukiman, dan Membantu upaya pelestarian lingkungan.

Baca juga Persyaratan Teknis Pembuatan Tangki Septik

Kelebihan sistem Sanita adalah :

  • Mampu mereduksi zat organik (BOD-Biochemical Oxygen Demand, suatu ukuran standar kekuatan air limbah yang menunjukkan jumlah oksigen yang dikonsumsi dalam suatu periode waktu, umumnya lima hari pada suhu 20⁰ C) hingga 97,7%
  • Mereduksi Fecal Coliform bacteria hingga 99,98 %
  • Mereduksi total Nitrogen dan Phospat  hingga 75%

2. Biofilter

Biofilter adalah instalasi sistem pengolahan air limbah rumah tangga dengan menggunakan media kontaktor. Proses pemasangan Biofilter melalui beberapa tahap diantaranya :

  • Menggali tanah yang akan menjadi tempat peletakkan biofilter dan memberinya pasir sebagai landasan
  • Letakkan biofilter ke dalam galian
  • Menyambungkan  pipa saluran inlet serta outlet-nya
  • Mengisi  ¼ biofilter dengan air serta menimbun ¼ bagian galian di sekitarnya dengan tanah
  • Pengisian ½ biofilter dengan air dan penimbunan ½ galian dengan tanah
  • Mengisi biofilter dengan air hingga keluar dari pipa outlet
  • Memasang pipa ventilasi.
  • Jika permukaan bagian atas biofilter akan diberi tambahan beban (misal untuk garasi dan sebagainya) buatlah cor beton bertulang dan letakkan di atasnya untuk melindungi biofilter yang dipasang di bawahnya.

Baca juga Pemanfaatan Biogas dari Kotoran Sapi sebagai Sumber Energi Alternatif

Perancangan sistem pengolahan pembuangan limbah rumah tangga (baik berupa limbah padat maupun cair) memang memerlukan ketelitian tersendiri agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan di sekitarnya.  Tidak ada salahnya jika sejak awal sistem pembuangan tersebut dirancang dengan cermat. Semoga tulisan di atas mampu membari gambaran tentang Sistem Pengolahan Limbah yang Ramah Lingkungan.

Bantu dan support ilmuteknik untuk terus membagikan ilmu-ilmu bermanfaat dengan cara MENGKLIK 1 IKLAN yang menurut kamu menarik.

Semoga artikel tentang Sistem Pengolahan Limbah Ramah Lingkungan ini bermanfaat dan jangan lupa ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya.

Saat ini bekerja sebagai Engineering staff di PT Bali Nusaintan, Bali. Menguasai skill dasar mechanical dan electrical, serta pengetahuan umum tentang teknik sipil dan bangunan. Memiliki website ilmuteknik.id yang membahas pengetahuan dan tips tentang bangunan, kelistrikan serta pengetahuan umum dibidang teknik. Saat ini telah menjangkau pengunjung sabanyak 1000 visitor/day. Telah 6 tahun terjun dalam dunia blogging, menguasai skill copywriting, SEO, dan SEM. Menyediakan jasa link placement, backlink wikipedia, dan penulisan artikel.

2 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *