Speaker adalah salah satu alat elektronik yang cukup sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi dari alat elektronik ini secara umum adalah sebagai pengeras volume suara agar bisa didengar oleh banyak orang dalam radius yang lebih luas.
Dikategorikan sebagai alat elektronik lantaran membutuhkan energi listrik agar dapat bekerja dengan baik. Mari kupas tuntas apa itu speaker, kegunaan, dan juga jenis-jenisnya melalui artikel di bawah ini.
Mengenali Apa Itu Speaker
Speaker atau dikenal sebagai pengeras suara dalam bahasa Indonesia, merupakan perangkat keras atau hardware yang bisa mengubah gelombang audio menjadi output suara. Alat elektronik ini memanfaatkan membran agar output suara yang dihasilkan dapat ditangkap oleh telinga manusia.
Dengan adanya membran atau penggetar tersebut, frekuensi audio yang berasal dari gelombang listrik akan masuk ke bagian membran hingga menggetarkan udara di dalamnya dan berakhir menghasilkan suara.
Pengeras suara pertama kali dipublikasikan oleh Horace Short pada tahun 1898. Perangkat ini mempunyai desain sangat sederhana saat pertama kali diperkenalkan. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, alat ini juga mengalami banyak perkembangan yang semakin canggih.
Hingga kini, piranti pengeras suara ini tersedia dengan sistem yang lebih modern. Bahkan beberapa perangkat sudah tidak memerlukan jaringan listrik konvesional lagi. Hal tersebut dapat terjadi karena perangkat sudah dilengkapi dengan sistem nirkabel atau wireless.
Bagian-Bagian Speaker
Untuk bisa menghasilkan suara, alat ini tentu disusun atas beberapa komponen yang saling berkaitan di dalamnya. Jika salah satu komponen atau bagian bermasalah, maka perangkat pengeras suara ini tidak akan berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Berikut adalah komponen penyusun speaker.
1. Magnet
Magnet dalam perangkat pengeras suara memiliki peran untuk menciptakan medan magnet melalui proses induksi. Proses kerja komponen ini dimulai saat dua buah magnet dalam perangkat saling bergesekan dan menghasilkan medan magnet. Itulah awal terbentuknya gelombang bunyi.
2. Kumparan
Komponen ini memiliki kaitan erat dengan magnet. Dua komponen tersebut bekerja sama dalam mengalirkan arus listrik. Peran khusus kumparan adalah mengeluarkan arus begitu terjadi proses induksi.
Komponen ini terbentuk dari kumpulan serangkaian magnet. Saat serangkaian magnet mengalami proses induksi, maka arus akan dihasilkan. Arus tersebut selanjutnya akan dihubungkan ke conus oleh kumparan.
3. Conus
Komponen ini berfungsi untuk menangkap arus induksi dari kumparan kemudian mengubahnya menjadi gelombang bunyi. Selain itu, conus juga bisa menghasilkan gelombang dari gesekan udara yang ada di dalamnya.
Hasil pergerakan gelombang pada conus inilah yang akan menghasilkan suara yang bisa ditangkap oleh indera pendengaran manusia.
4. Membran
Komponen membran mempunyai fungsi untuk menerima arus induksi yang berasal dari kumparan. Arus tersebut timbul dari gesekan antara magnet dan kumparan, yang kemudian diubah menjadi getaran. Selanjutnya getaran akan diubah menjadi suara yang bisa didengar oleh manusia.
5. Casing
Komponen terluar dari perangkat pengeras suara disebut dengan casing. Komponen satu ini juga mempunyai peran yang sama pentingnya dari komponen-komponen yang tersusun di bagian dalam perangkat.
Casing berfungsi untuk melindungi setiap komponen yang ada di dalam perangkat. Karena memiliki peran penting tersebut, casing biasanya terbuat dari material yang kuat. Jenis material yang biasa dipakai untuk membuat casing adalah composite, logam, plastik, dan lain-lain.
Apa Saja Fungsinya?
Fungsi utama dari speaker adalah memperbesar volume gelombang audio sehingga output suara yang dihasilkan juga menjadi lebih keras. Dengan begitu suara yang dihasilkan bisa terdengar oleh orang banyak dengan jangkauan yang lebih luas.
Dengan prinsip mengubah aliran gelombang listrik menjadi gelombang suara, perangkat ini tidak hanya berfungsi untuk menghasilkan suara saja. Melainkan juga bisa meningkatkan kualitas audio dengan lebih maksimal.
Dikenal pula dengan nama sound system, alat elektronik ini kerap dimanfaatkan untuk berbagai keperluan baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam acara khusus tertentu. Misalnya untuk menyetel musik, pengeras adzan di masjid, dan lain sebagainya.
Pengeras suara juga bisa dijumpai pada alat elektronik tertentu seperti televisi, komputer, laptop, HP, dan sebagainya. Maka dari itu pengeras suara tersedia dalam berbagai jenis dengan fitur dan bentuk yang beraneka macam. Fungsi pengeras suara bekerja sesuai dengan kebutuhan perangkat elektroniknya.
Apa Saja Jenis-Jenisnya?
Speaker dibedakan ke dalam berbagai jenis yang masing-masing tentu mempunyai karakteristik dan keunggulan yang berbeda. Penggunaan tiap jenis perangkat ini juga berbeda-beda tergantung kebutuhan. Jenis-jenis pengeras suara dan penjelasannya bisa Anda simak sebagai berikut.
1. Full Range
Pengeras suara jenis full range bekerja pada frekuensi yang sangat lebar, yaitu 40 Hz sampai 2 kHz. Dengan rentang frekuensi yang lebar tersebut, pengeras suara jenis ini dapat menghasilkan output suara rendah dan tinggi sekaligus.
Perangkat jenis ini umumnya digunakan untuk sound system di luar ruangan atau outdoor seperti konser. Walaupun audiensi berada di tempat yang jauh dari sumber suara, suara tetap akan terdengar dengan jelas dan lantang.
2. Mid Range
Jenis pengeras suara mid range mampu menghasilkan suara dengan rentang frekuensi 500 Hz – 5.000 Hz. Suara yang dihasilkan terdengar lebih jelas dan terfokus, hanya saja ukuran perangkat sekitar 4 – 6 inchi saja.
Mid range biasanya digunakan untuk menyempurnakan cara kerja tipe 3 way, yaitu berfungsi untuk menangkap suara dengan frekuensi tinggi yang tidak bisa ditangkap oleh midbass dan tweeter. Dengan adanya mid range dalam 3 way, suara vokal yang dihasilkan akan lebih tebal dan jelas.
3. Woofer
Woofer atau dikenal pula dengan nama speaker bass merupakan pengeras suara yang bisa memproduksi suara frekuensi rendah, yakni kisaran 40 – 1.000 Hz atau 20 – 2.000 Hz. Dengan ukuran mulai dari 4 – 12 inch, pengeras suara ini sering digunakan sebagai sound system ruangan.
Suara yang dihasilkan perangkat jenis ini cenderung lebih bersih dan bulat. Output suara juga bisa dijangkau range lebih luas apabila digabung dengan perangkat tipe lain seperti tweeter atau mid range.
4. Sub Woofer
Frekuensi suara yang bisa dihasilkan sub woofer adalah 20 – 200 Hz. Termasuk dalam jenis penghasil suara nada rendah, sekitar dua atau tiga oktaf terendah dari pendengaran manusia yang dikenal sebagai bass atau sub-bass.
Jenis ini biasanya dipasang pada perangkat komputer atau sound system di mobil. Umumnya memiliki ukuran diameter 8 – 21 inchi.
5. Tweeter
Dikenal pula dengan nama treble, tweeter merupakan piranti pengeras suara yang berukuran super kecil yaitu 0,5 – 4 inchi saja. Perangkat ini bisa menghasilkan suara dengan frekuensi sebesar 3.500 Hz – 20 kHz.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa speaker memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Ternyata ada banyak jenis perangkat pengeras suara yang memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Semoga artikel di atas bisa menambah wawasan Anda.