Aplikasi grounting pada bendungan ditentukan oleh desain final bendungan yang dituangkan dalam gambar desain dan spesifikasi pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan bendungan merupakan kegiatan yang komplek, multi disiplin dan terbatas waktu pelaksanaannya, penyusunan urutan kerja (work sequence planning) akan menentukan berhasil tidaknya proyek pembangunan suatu bendungan. Salah satu komponen penentu (determinan) dalam pelaksanaan pengerjaan konstruksi bagian bawah (sub structure) dan bagian atas (super structure) perlu dicermati seksama pada tahap persiapan (preparatory works).
Baca juga Cara Menggunakan SikaTop-107 Seal ID
Penyiapan titik grouting di lapangan bergantung pada topografi dan medan yang akan digrout dan pada titik-titik grounting, sesuai dengan gambar desain. Metode pemindahan titik grout akan diterapkan apakah berurutan (series), pisah-pisah (split spacing) atau lompat katak (skip and loop).
Penyiapan gudang, sifat semen yang higroskopis sehingga harus disimpan di tempat kering, baik dalam kemasan sack maupun silo. Untuk bahan grout kimia perlu penyimpanan sesuai dengan sifatnya.
Tempat pencampuran bahan grounting sesuai dengan bahannya. Untuk grounting semen jarak rerata yang aman adalah 100m dan apabila harus estafet dengan menambah grout mixer dan pompa grout pendorong. Sedangkan untuk grout kimiawi lebih rumit mengingat gel time yang lebih terbatas dan metode grountingnya masing-masing bahan kimia sangat spesifik.
Konstruksi grouting plant bersifat temporair mudah dibongkar dan dipindah kemudian didirikan lagi. Ada dua kelompok pelindung permukaan yaitu sementara dan permanen. Jenis-jenis grouting pada bendungan yang dikerjakan baik di atas maupun bawah permukaan antara lain : grouting tirai, grouting konsolidasi, grouting blanket, shotcreting (grouting semprot kasar), guniting (grouting semprot halus).
Baca juga Cara Menggunakan MU-200 Skimwall
Langkah kerja pelaksanaan grounting : pengeboran (drilling), pencucian lubang bor (washing), pemasangan penyekat (packer setting), pengujian air (water pressure/lugeon test), penyuntikan semen (grouting), penyuntikan lubang grout (grout hole plugging).
APLIKASI GROUNTING PADA BENDUNGAN PENUNJANG
Bangunan waduk akan terdiri dari bangunan utama (main structure) dan bangunan penunjang (supporting structure). Dari aspek fungsinya bangunan penunjang bendungan dikelompokkan antara lain: bangunan pelengkap (ancillary structure) dan bangunan pembantu (auxiliary structures). Aplikasi grouting pada bangunan pelengkap dapat dikelompokkan sebagai berikut : pengelak, pelimpah, dan pengambilan. Jenis-jenis grouting yang dikerjakan : grouting pengisi, grouting konsolidasi, grouting kontak, dan grouting radial.
Semoga CONTOH APLIKASI GROUNTING PADA BENDUNGAN yang ILMUTEKNIK kali ini berikan bermanfaat. Jangan lupa untuk mengikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya.
2 komentar