6. Bahan Lembar Reflektif
Bahan lembaran yang reflektif termasuk lembaran aluminium, papan gipsum, dan lembaran baja. Bahan akan memiliki tingkat emisi yang lebih rendah dan reflektifitas yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, bahan ini dapat menahan suhu tinggi dengan sangat baik. Oleh karena itu, jenis bahan ini sangat umum digunakan dalam aplikasi industri di samping isolasi selimut.
Ketika energi matahari masuk dan dipantulkan, terjadi pengurangan jumlah panas. Bahan ini dipasang di bagian luar bangunan untuk mencegah panas memasuki struktur.
7. Panel Insulasi Struktural (SIP)
Panel berinsulasi struktural atau SIP adalah elemen struktural berinsulasi prefabrikasi yang dibuat menggunakan papan busa, inti insulasi busa cair, dan insulasi inti jerami.
SIP terdiri dari insulasi papan busa setebal 4-8 inci yang diapit di antara dua lembar papan untai berorientasi (OSB) atau bahan menghadap struktural lainnya. SIP digunakan dalam membangun dinding, lantai, langit-langit, dan atap rumah.
SIP memberikan insulasi termal yang unggul dan seragam dibandingkan dengan metode konstruksi tradisional, menawarkan penghematan energi 12% hingga 14%. SIP tidak hanya memiliki nilai R yang tinggi tetapi juga rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi.
8. Bahan Ringan
Saat memproduksi campuran beton, menggunakan agregat berbobot rendah akan memberikan hasil yang baik dalam mencegah kehilangan panas.
Ketika beton dibuat dengan agregat ringan seperti terak tanur sembur, vermikulit, agregat tanah liat yang dibakar, dan bahan serupa lainnya, beton akan memiliki ketahanan yang lebih besar terhadap panas.
Baca juga
- Pengertian Isolasi Seismik pada Struktur Bangunan
- Jenis Sistem Isolasi Dasar Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Bahan Isolasi Termal Populer
1. Fiberglass
Menenun untaian kaca yang sangat tipis menghasilkan fiberglass, salah satu bahan isolasi yang paling banyak digunakan. Fiberglass terbuat dari kaca daur ulang, pasir, abu soda, batu kapur, dan mineral lainnya. Fiberglass harus mengandung setidaknya 35% kaca daur ulang untuk dianggap “hijau”.
Nilai-R dapat berkisar dari R-11 untuk bahan setebal 3 inci hingga R-38 untuk bahan setebal 12 inci. Nilai-R tipikal dari fiberglass adalah 2,8 hingga 3,8 per inci ketebalan material.
2. Wol Mineral
Wol mineral dapat dibuat dari wol batu, yang dihasilkan dari basalt atau diabas, atau wol terak, yang dihasilkan dari terak tanur sembur yang berasal dari pabrik baja.
Terdiri dari bahan daur ulang dari sumber pasca-industri dalam jumlah rata-rata 75%. Karena pembuatan dari bahan daur ulang, sehingga ramah lingkungan.
Tidak perlu aditif untuk membuatnya tahan api. Bahan ini tidak bisa terbakar, dan tidak meleleh. Namun, tidak disarankan untuk digunakan pada suhu yang sangat tinggi. Nilai faktor R-nya berkisar dari R-2,8 hingga R-3,5 per ketebalan inci.
3. Selulosa
Barang kertas daur ulang, terutama koran, digunakan untuk memproduksi selulosa. Konten bahan daur ulang hingga 85%. Ini adalah bahan yang sering digunakan dalam aplikasi insulasi tiup dan merupakan insulasi loose-fill berbiaya rendah.
Karena selulosa adalah bahan padat yang memiliki hampir sedikit oksigen di dalamnya, Selulosa adalah bahan yang sangat baik untuk menahan panas dan nyala api.
Berbeda dengan manfaatnya, selulosa memiliki beberapa kelemahan yang parah. Berbahaya bagi orang yang alergi terhadap debu kertas. Namun bahan ini menyusut dari waktu ke waktu sehingga efisiensinya berkurang.
Masalah lainnya adalah ketersediaan tenaga kerja terampil untuk bekerja dengan selulosa Selulosa memiliki nilai R yang berkisar antara 3,1 hingga 3,8 untuk setiap inci ketebalannya.
Baca bahan isolasi termal populer lainnya
1 komentar