Dalam dunia kelistrikan dikenal istilah pertanahan atau grounding yang berfungsi untuk mengamankan perangkat listrik agar tetap bisa beroperasi dengan aman dan lancar. Arde grounding listrik berfungsi untuk mencegah adanya kontak dari tegangan listrik yang terbuka dengan makhluk hidup.
Kontak dari tegangan listrik bisa terjadi apabila instalasi listrik di bangunan terekspos dikarenakan kegagalan isolasi. Tereksposnya tegangan listrik sangat membahayakan orang di sekitarnya sehingga aliran listrik harus dibuat jalur menuju ke tanah atau bumi secara langsung untuk mengamankan listrik.
Pengertian Grounding Listrik
Pertanahan atau grounding adalah istilah dalam dunia kelistrikan untuk menunjukkan pembuatan jalur arus listrik langsung ke dalam tanah atau bumi. Sementara arde merupakan istilah khusus yang hanya dikenal di Indonesia untuk menyebut aktivitas pertanahan atau grounding arus listrik ke bumi.
Pemilihan tanah atau bumi sebagai jalur arde grounding listrik dikarenakan kemampuan tanah untuk menetralkan muatan arus listrik yang besar. Volume dan massa tanah akan bekerja untuk menetralkan muatan arus listrik.
Tujuan dilakukannya grounding adalah untuk alasan keamanan untuk mencegah terjadinya kontak kebocoran arus listrik dengan makhluk hidup yang sangat berbahaya. Mengingat pentingnya akivitas grounding arus listrik maka di Indonesia sudah diatur mengenai penggunaan stik grounding.
Peraturan ini ada di dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik atau dikenal dengan PUIL 2000. Nah, peraturan mengenai pembumian atau grounding di dalam PUIL 2000 diharuskan dengan menghubungkan penghantar yang bukan sirkuit listrik atau titik sirkuit listrik ke dalam bumi.
Peraturan lainnya mengenai sistem grounding adalah bahwa syarat resistensi tanah harus kurang dari 3 Ohm.
Angka ini ditetapkan berlandaskan pengujian arus listrik dengan resistensi tanah lebih dari 3 Ohm menyebabkan arus listrik di dalam bumi tidak memuai secara aman. Hal ini dapat menyebabkan seluruh komponen sistem grounding rusak bahkan membahayakan sekitar.
Oleh karena itu pemasangan sistem grounding listrik yang tepat sangat penting untuk menghindarkan peralatan elektronik hingga penghuni rumah dari risiko bocornya arus listrik karena korsleting atau sambaran petir.
Manfaat Pemasangan Grounding Listrik
Arde grounding listrik sebagai sistem pertanahan instalasi listrik memiliki kemampuan untuk menghilangkan beda potensial berupa kebocoran arus listrik dengan mengalirkan arus listrik ke dalam bumi. Berikut adalah beberapa manfaat dari memasang grounding atau pembumian listrik:
1. Proteksi Sistem Kelistrikan Bangunan
Manfaat utama dari dilakukannya sistem grounding atau pembumian adalah sebagai proteksi atau perlindungan untuk makhluk hidup di sekitar bangunan. Ketika jaringan listrik tidak dilindungi maka akan sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.
Peralatan elektronik seperti setrika, televisi, kulkas harus dihubungkan ke sistem grounding atau pertanahan untuk mencegah manusia tersengat listrik tatkala terjadi kebocoran sistem insulasi atau timbul percikan api dari konsletting.
Jaringan listrik sebenarnya memang sudah dibekali oleh sistem insulasi atau perlindungan, namun ketika sistem insulasi gagal maka dibutuhkan sistem grounding atau pertanahan khusus agar arus listrik langsung dialirkan ke bumi.
2. Untuk Menangkal Sambaran Petir
Manfaat kedua dari penggunaan arde grounding listrik adalah untuk menangkal sambaran petir yang mengenai sistem instalasi listrik di bangunan seperti rumah dan sebagainya. Dengan adanya sistem grounding maka arus listrik yang berasal dari sambaran petir dapat langsung dihantarkan ke dalam bumi.
Cara instalasi sistem grounding kelistrikan pada perangkat penangkal petir hampir sama dengan instalasi listrik di rumah. Instalasi kabel grounding atau pertanahan untuk sistem penangkal petir dipasang terpisah.
3. Sebagai Sistem Proteksi Perangkat Kelistrikan
Arde grounding listrik memiliki manfaat untuk memberi proteksi atau perlindungan terhadap perangkat kelistrikan yang ada di rumah. Ketika terjadi kegagalan sistem insulasi listrik dan terjadi kebocoran tegangan maka perangkat elektronik di rumah atau bangunan bisa mengalami kerusakan.
Contoh mudah untuk mengetahui apakah perangkat elektronik yang ada di rumah dan bangunan sudah terpasang sistem grounding yang baik adalah saat pengguna menyentuh bagian dari perangkat elektronik tersebut.
Apabila perangkat elektronik sudah terpasang sistem grounding yang baik maka Anda tidak akan kesetrum saat menyentuh perangkat tersebut. Namun ketika timbul sengatan listrik ketika memegang perangkat elektronik artinya instalasi listrik tersebut belum terpasang arde dengan benar.
Alat untuk Memasang Instalasi Pembumian atau Grounding
Untuk menginstal sistem grounding atau pembumian di rumah dan bangunan dibutuhkan beberapa alat yang akan bekerja untuk mencegah bahaya kebocoran arus listrik. Di bawah ini adalah beberapa alat yang diperlukan untuk menginstal sistem grounding:
1. Grounding Rod Drilling Head
Alat pertama yang dibutuhkan untuk memasang instalasi grounding atau pembumian adalah grounding rod drilling head yang berguna untuk mempercepat grounding pada sistem penangkal petir. Alat dengan bagian tengah yang meruncing ini dipasang pada bagian bawah copper rod atau ground rod.
Setelah alat ini dipasang pada bagian bawah ground rod, langkah berikutnya adalah mendorong batang pembumian ke dalam tanah.
Dengan bentuk drilling head yang meruncing akan membuat proses memasukkan copper rod lebih mudah. Selain itu alat ini juga berfungsi sebagai pelindung agar copper rod tidak rusak saat didorong masuk ke tanah.
2. Ground Rod Drive Head
Alat berikutnya yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi pembumian adalah ground rod drive head. Alat satu ini umumnya dikenal sebagai driving. Ground rod drive head dipasang pada bagian atas copper rod.
Driving atau ground rod drive head berguna untuk mencegah terjadinya kerusakan pada alat copper rod atau ground rod di bagian atasnya ketika dimasukkan ke dalam bumi atau tanah.
Ketika arde grounding rod dimasukkan ke dalam tanah, maka alat ini harus dipukul dengan kuat sehingga bisa tembus masuk ke dalam bumi. Driving berfungsi untuk melindungi ground rod saat dipukul agar tidak rusak. Alat ini dibuat dari material tembaga asli yang lebih lunak dibandingkan besi namun tetap kokoh.
3. Ground Rod Coupler
Alat berikutnya yang penting digunakan saat menginstal ground rod adalah ground rod coupler atau juga disebut sebagai shock as grounding. Alat coupler ini bermanfaat untuk menyambungkan komponen-komponen copper rod atau ground rod ketika dimasukkan ke dalam tanah.
Ukuran panjang copper rod yang ada di pasaran biasanya sebesar 4 meter saja. Namun apabila dipasang ground rod coppler maka setiap komponen bisa disambungkan sehingga ukuran panjang bisa mencapai 12 meter atau lebih.
4. Clamp Grounding
Clamp atau klem grounding merupakan alat yang bermanfaat untuk menghubungkan konduktor seperti copper tape atau kabel ke bagian grounding rod. Klem grounding hanya dipakai pada sistem manual saja dan bukan sistm exothermic cad welding. Bentuk clamp ini mempunyai banyak bentuk.
Arde grounding listrik adalah sistem pengamanan arus listrik berupa jalur kabel khusus yang diinstal ke dalam titik pertanahan (bumi). Tujuan dilakukannya grounding listrik adalah untuk mencegah bahaya akibat kebocoran arus listrik. Grounding dipasang memakai elektroda khusus pembumian ke dalam tanah.