Pengertian Aspal dan Jenis-jenis Aspal

Diposting pada

Pengertian Aspal dan Jenis-jenis Aspal – Seperti yang sudah kita ketahui bahwa banyak pengaplikasian aspal yang di pergunakan untuk jalan-jalan umum. Meski beberapa tahun belakangan ini jalanan aspal sudah mulai ditinggalkan oleh banyak orang akan tetapi, tidak jarang masih banyak orang yang menggunakan aspal untuk membuat jalan umum. Mengapa aspal yang di tinggalkan oleh banyak orang,? mungkin semua itu dikarenakan, jika salah perhitungan perawatan jalan beraspal akan lebih memakan banyak biaya-biaya dibandingkan dengan jalanan coran.

Baca juga Mengenal Aluminium Powder atau Bubuk Aluminium

Pengertian Aspal

Buat kalian yang belum mengetahui apa itu aspal,? menurut Wikipedia aspal adalah hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal itu sendiri biasa disebut juga dengan Bitumen, yang merupakan bahan pengikat pada campuran bahan pengikat pada campuran beraspal yang di manfaatkan sebagai lapisan permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal itu sendiri berasal dari alam atau pengolahan minyak bumi.

Pengertian Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksiger dan kalor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur yang mempunyai sifat visoelastis.
Aspal terlihat tampak padat pada suhu ruang padahal adalah cairan yang sangat kental. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara kimia memiliki karakterisasi yang sangat baik. Kandungan utama yang ada pada aspal adalah karbon jenuh dan tak jenuh, alfatik, dan aromatic yang memiliki atom karbon mencapai 150 per molekul.

Atom-atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, okesigen, belerang dan beberapa atom lainnya. Secara kuantitatif, biasanya 80 % massa aspal adalah karbon, 10 % Hydrogen, 6 % belerang dan sisanya adalah oksigen, nitrogen serta sejumlah renik besi, nikel dan vanadium. Senyawa-senyawa tersebut biasa dikelaskan atas aspalten (yang massa molekulnya kecil) dan malten (yang massa molekulnya lebih besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai dengan 25 % aspalten dan sebagian besar senyawa di aspal adalah polar.

Jenis Aspal

Untuk dapat memberikan kinerja terbaik ke berbagai aplikasi, berbagai macam campuran aspal dapat digunakan. Karena persyaratan yang berbeda (jumlah lalu lintas, jumlah kendaraan berat, suhu, kondisi cuaca, persyaratan pengurangan kebisingan, dan lain-lain), campuran yang digunakan harus memiliki kekakuan dan ketahanan yang cukup terhadap deformasi untuk mengatasi tekanan yang diberikan dari roda kendaraan di satu sisi.

Namun di sisi lain, itu harus memiliki kekuatan lentur yang memadai untuk menahan retak yang disebabkan oleh berbagai tekanan yang diberikan padanya. Selain itu, kemampuan kerja yang baik selama aplikasi sangat penting untuk memastikan bahwa mereka dapat dipadatkan sepenuhnya untuk mencapai daya tahan optimal.

Baca juga Genteng Aspal Si Ringan dan Tahan Lama

Campuran aspal dapat diproduksi pada temperatur yang berbeda:

  1. Hot Mix Asphalt (HMA)/Campuran Aspal Panas

Campuran aspal panas umumnya diproduksi pada suhu antara 150 dan 180 ° C. Bergantung pada penggunaan, campuran aspal yang berbeda dapat digunakan. Untuk detail lebih lanjut tentang campuran aspal yang berbeda, buka “Produk aspal”.

  1. Warm Mix Asphalt (WMA)/Campuran Aspal Hangat

WMA biasa diproduksi pada suhu sekitar 20 sampai dengan 40 ° C lebih rendah dari HMA yang setara. Secara signifikan lebih sedikit energi yang terlibat dan, akibatnya, lebih sedikit asap yang dihasilkan (sebagai aturan praktis, pengurangan 25ºC menghasilkan pengurangan emisi asap 75%).

Selain itu, selama operasi pengerasan jalan, suhu material lebih rendah, menghasilkan kondisi kerja yang lebih baik bagi awak dan pembukaan jalan lebih awal.

  1. Cold Mix Asphalt/Campuran Aspal Dingin

Campuran dingin diproduksi tanpa memanaskan agregat. Penjelasan ini hanya mungkin, karena penggunaan bitumen yang diemulsi dalam arti air, yang pecah selama pemadatan atau selama pencampuran. Memproduksi lapisan agregat.

Selama waktu pengawetan, air menguap dan kekuatan meningkat. Campuran dingin sangat direkomendasikan untuk jalan dengan lalu lintas ringan.

Baca juga Tata Cara Pemeliharaan Jalan Raya

Semoga artikel tentang Pengertian Aspal dan Jenis-jenis Aspal ini bermanfaat dan jangan lupa ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya.

Saat ini bekerja sebagai Engineering staff di PT Bali Nusaintan, Bali. Menguasai skill dasar mechanical dan electrical, serta pengetahuan umum tentang teknik sipil dan bangunan. Memiliki website ilmuteknik.id yang membahas pengetahuan dan tips tentang bangunan, kelistrikan serta pengetahuan umum dibidang teknik. Saat ini telah menjangkau pengunjung sabanyak 1000 visitor/day. Telah 6 tahun terjun dalam dunia blogging, menguasai skill copywriting, SEO, dan SEM. Menyediakan jasa link placement, backlink wikipedia, dan penulisan artikel.

2 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *